RESET
Mya merupakan salah satu siswa di MTs
yang ada di ibu kota, dia merupakan siswa yang taat aturan walaupun nilai akademik
nya tidak stabil namun nilai non
akademik dan prilakunya selalu baik. Banyak guru suka padanya karena dia orangnya
sangat sopan, selalu menolong teman yang kesusahan, menolong petugas kebersihan
saat membersihkan halaman, pokoknya dia itu sangat sopan.
Namun tidak ada yang sempurna, dia
merupakan salah satu korban narkotika. Cerita ini berawal dari kedua orang
tuanya yang bercerai. Pastinya dampak dari peristiwa itu adalah anak maka dia
sering depresi dan setres. Ditambah lagi dengan dirinya sekarang yang berada di
kelas 12 menambah emosional nya karena banyak sekali tugas yang harus ia emban.
Hari itu saat pulang sekolah dia
menunggu jemputan nya di halte bis depan sekolah. Saat sedang menunggu dia
melihat mobil Ibunya melaju melewati nya dan berhenti di salah satu toko pinggir
sekolah. Dia melihat ibunya masuk ke gag kecil yang berbeda di pinggir toko itu.
Mya terus mengikuti ibunya hingga sampai ke salah satu rumah yang tampak
menyeramkan namun banyak sekali orang yang ada di sana. Dia mengikuti ibunya
sampai didekat rumah itu, dia bersembunyi di belakang pohon besar dan tanpa
diketahui nya ada seorang laki laki berbadan besar menariknya hingga dia sampai
ke dalam rumah itu.
Mya melihat ibunya yang saat ini dalam
keadaan yang tidak dikatakan baik, sepertinya ibunya kini sudah dalam keadaan
mabuk. Mya hanya menangis dan ibunya menatap Mya kemudian menghampiri nya dan
memaksa Mya untuk menelan pil, dia tidak bodoh untuk mengetahui pil itu adalah
salah satu pil narkotika.
Beberapa saat setelah menelan pil itu Mya
merasa di diatas awan, dan saat ibunya mengetahui jika pil itu sudah bereaksi
dia menyodorkan minuman kepada Mya dan dia langsung mengambil nya kemudian dia
teguk sampai habis minuman itu.
Tertawa tiada henti dan saling melupakan
masalah yang ada, sebuah kenikmatan sesaat yang akan membawa ke kehancuran.
Hari menjelang sore Mya pulang diantar
oleh ibunya, dia pulang dalam keadaan yang tidak sadarkan diri. Saat itu hanya
ada Bibi Ani (pembantu rumah tangga) yang Pak Supra (supir dan satpam) yang ada
dirumah karena ayah Mya sedang ada di perjalanan bisnis nya dan akan pulang
satu minggu setelah nya.
"Non Mya," kaget Bi Ani
kemudian tatapan Bi Ani sampai ke mantan nyonya besar, dia tahu apa yang
mungkin terjadi pada Mya karena dari penampilan dan juga bau nya sudah katara.
"Maaf Nyonya," Bi Ani meminta
penjelasan, "kenapa Non Mya bisa seperti ini?"
"Gak usah banyak bacot cepet bawa Mya
ke kamarnya berat tak ga."
"I iya Nyon," gagap Bi Ani, setelah
itu dia membawa Nona besarnya itu kedalam kamarnya tak lupa dia melonggarkan
sragam yang masih melekat pada remaja itu.Saat sudah selesai dia keluar dan
menuju dapur berniat membuat makan malam. Saat sampai di dapur dia melihat
Nyonya besarnya sedang minum tanpa berniat menganggu dia langsung menuju kulkas
dan mencari bahan masakan yang akan menjadi menu makan malam.
Saat tangannya ingin memotong wortel Nyonya
besarnya itu berkata membuat aktivitas nya terganggu sejenak, "jangan sampai
Romy tau hal ini ingat," Bi Ani hanya mengangguk dia terlalu takut
dengannya. Setelah mengatakan ancamannya dia langsung pergi dari rumah itu,
setelah orang itu pergi Bi Ani bernapas lega kemudian melanjutkan acara masaknya.
Satu Minggu telah berlalu dan Mya selalu
pulang dalam keadaan yang sama, melihat itu Bi Ani merasa kasian tapi apalah
daya dia yang hanya orang rendah di sana.
Pagi
ini adalah pagi dimana sarapan bersama Mya dan ayahnya sebab ayahnya telah
kembali dari perjalanan bisnisnya kemarin malam.
"Bi Mya mana kok belum turun juga,"
Tanya Romy karena tidak menemukan anaknya yang biasanya sudah menunggu di meja
makan.
"Sebentar saya panggilkan
tuan," Bi Ani bergegas naik ke kamar Mya.
Sesampainya di kamar Mya Bi Ani melihat
jika Nya sekarang pingsan didepan meja riasnya dia tampak pucat dan lesu. Tanpa
sadar Bi Ani berteriak memanggil Tuan besarnya. Romy yang mendengar teriakan
itu langsung bergegas naik ke kamar anaknya iti, saat dia melihat keadaan
anaknya dia langsung membawa anaknya itu kerumah sakit.
Saat dirumah sakit Romy beserta Bi Ani
dan juga Pak Supara menunggu di depan ruangan UGD. Setengah jam setelahnya
dokter keluar dan menjelaskan keadaan Mya pada ketiga orang dewasa itu. Bi Ani
meremat jarinya takut dia sudah menduga ini sedari awal. Romy tampak
mengeraskan rahangnya pertanda jika dia sedang dalam amarah tapi dia tahan
karena dia masih ingat ini di rumah sakit.
"Maaf tuan," pinta Bi Ani
membuat atensi Romy berpaling ke arah Bi Ani.
"Apa kamu tau sesuatu Bi?" Tanya
Romy curiga.
"Saya tau tuan, seminggu ini Non
Mya selalu pulang dalam keadaan mabuk dan pulangnga diantar Nyonya besar,"
tanpa sadar Romy mengeprak kursi yang didudukinya dan langsung berdiri.
Saat itu juga tanpa diketahui keduanya
jika Nya sudah sadar, dia menangis dalam diam. Sadar akan kesalahannya yang lebih
mementingkan kesenangan sesaat itu, andar dia bisa kembali kemasa lalu dia
tidak akan mengikuti ibunya dan berakhir seperti ini, namun andar hanyalah
andai.
BIOGRAFI PENULIS
Nama
:Agis Prastik
Umur
: 16 th
Alamat:
Sukoyoso,Sutopati,Kajoran,Magelang
Kelas: 11
Sekolah: SMKN 1 Magelang