PELAJAR
YANG PRODUKTIF
Namaku Yufita Nur Rizqoh sering
dipanggil Yufita atau Fita, aku adalah seorang mahasiswa di Perguruan Tinggi
Swasta jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Aku lahir dari keluarga
sederhana di sebuah desa. Meskipun begitu, aku benar-benar sangat bersyukur
bisa dilahirkan dan dibesarkan di keluarga yang begitu harmonis. Dan
kewajibanku sebagai mahasiswa adalah belajar.
Pada hari minggu kemarin, ada acara selapanan dan
istighosahan yang diadakan oleh PR IPNU IPPNU Desa Ringinanom yang diadakan di
desa Kiringan. Namun, sebelum itu di suruh mendata siapa saja yang bisa datang.
Dan waktu itu aku mengisi data kehadiran. Setelah mengisi data kehadiran di whatsaap
ada teman yang menanyakan mau ikut ke acara tidak.
“Mbak Fita, ajeng derek nopo
mboten” whatsapp dari Zahro.
“Dereng ngertos dek soale
lagi di rumah guruku” balasku kepada Zahro.
“Menawi berangkat whatsapp nggeh”
balas Zahro lagi.
Setelah itu aku tidak menanggapi
lagi. Karena waktu menanyakan itu, aku berada di rumah guru yang pernah
mengajariku pada saat di Madrasah Aliyah dulu. Jadi sedikit ragu untuk datang
ke acara tersebut. Soalnya waktu itu, temanku bilang menginap dan pulangnya
pagi, tapi waktu itu pulangnya sampai rumah pukul 11:30. Ketika lihat grup
ternyata baru mulai. Dan akhirnya aku berangkat ke acara tersebut walaupun
telat dan aku duduk bersama yang lainnya.
“Adakah yang tahu trilogi IPNU
IPPNU?” Rekanita Elyen
“3 B rekanita. Belajar Berjuang
Bertaqwa.” Jawab salah satu rekanita Neneng.
“Ada yang tahu arti dari belajar?
Kalo ada yang tahu tunjuk atap ya” sahut rekanita Firoh
“Menurut saya belajar adalah
menuntut ilmu. Disini tidak hanya melulu tentang belajar formal saja, tetapi
harus diimbangi juga dengan belajar ilmu agama.” ucap rekanita Alfi
“Apakah pelajar itu hanya orang-orang
yang berpendidikan formal saja?" tanya rekan Santo
“Tidak rekan Santo. Menurut saya,
pelajar itu yang masih dalam usia belajar dan masih mau belajar itu bisa
dinamakan pelajar. Belajar tidak hanya diwajibkan bagi pelajar saja. Akan
tetapi juga untuk seluruh umat Islam. Seperti dalam haditsnya, “Mencari ilmu wajib bagi semua Muslim dan
Muslimat”. Lanjut kata rekanita Elyen.
“Sekarang ada yang tahu artinya
berjuang? Yang tahu tunjuk atap.” Kata rekanita Firoh
“Saya, menurut saya berjuang adalah
mengabdi.” Sahut salah satu rekanita yuni
“Kenapa sih harus berjuang? Ada
yang tahu?” tanya rekanita Alfi
“Karena wujud dari hasil belajar
adalah penerapannya dalam kehidupan. Setelah belajar dan mengamalkan ilmunya,
terutama ilmu tentang agama dan amaliyah NU mereka berkewajiban untuk berjuang
melestarikannya.” jawaban dari rekanita Elyen.
“Nah yang terkahir adalah taqwa.
Ada yang tahu taqwa itu apa?" tanya rekanita Alfi
“Taqwa menurut saya adalah keimanan kita kepada
Allah. Untuk mewujudkan taqwa dengan sebenarnya taqwa membutuhkan ilmu.
Bagaimana bisa kita bertaqwa jika tidak mengetahui caranya?” jawab rekanita
Anisa
"Bagaimana kita bertaqwa
dengan baik? Ada yang tahu?” tanya rekan Santo
“Langkah kita setelah belajar terus
berjuang dan yang terakhir adalah taqwa. Ketika dalam proses belajar dilakukan
dengan baik, mengetahui perintah-perintah Allah SWT. dan segala larangan-Nya,
taqwa dapat diaplikasikan dengan sempurna. Dengan bertaqwa dan membawa nama
Allah SWT dalam segala kehidupan terutama dalam organisasi akan mempermudah
segala urusan kita.” Sahut penjelasan rekanita Yufita.
Jadi pelajar yang produktif adalah
pelajar yang mampu membagi waktunya antara kuliah dan organisasi, walaupun
untuk tugas kuliah banyak namun tetap andil dalam berorganisasi. Dia mampu
membagi waktunya dengan ikhlas suka rela dan tidak menjadikan itu sebagai
beban. Jadikan semua itu sebagai bentuk pengabdian kita terhadap para Ulama
Aswaja dalam mempertahankan perjuangan mereka.
Bionarasi:
Yufita Nur Rizqoh, lahir pada tanggal 07 Agustus
2000 di Magelang. Tercatat sebagai mahasiswa di Sekolah
Tinggi Agama
Islam Sunan
Pandanaran Yogyakarta.
Jejak bisa ditemukan di akun Instagram
@yufitarizqoh dan akun Facebook
Yufita Nur Rizqoh. Dalam hidup kamu boleh menyerah, jatuh, dan menangis, karena
kelak kamu
akan tahu ada saatnya untuk bangkit.