Sabtu, 10 April 2021

 

PELAJAR YANG PRODUKTIF

 

Namaku Yufita Nur Rizqoh sering dipanggil Yufita atau Fita, aku adalah seorang mahasiswa di Perguruan Tinggi Swasta jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Aku lahir dari keluarga sederhana di sebuah desa. Meskipun begitu, aku benar-benar sangat bersyukur bisa dilahirkan dan dibesarkan di keluarga yang begitu harmonis. Dan kewajibanku sebagai mahasiswa adalah belajar.

Pada hari minggu kemarin, ada acara selapanan dan istighosahan yang diadakan oleh PR IPNU IPPNU Desa Ringinanom yang diadakan di desa Kiringan. Namun, sebelum itu di suruh mendata siapa saja yang bisa datang. Dan waktu itu aku mengisi data kehadiran. Setelah mengisi data kehadiran di whatsaap ada teman yang menanyakan mau ikut ke acara tidak.

“Mbak Fita, ajeng derek nopo mbotenwhatsapp dari Zahro.

Dereng ngertos dek soale lagi di rumah guruku” balasku kepada Zahro.

Menawi berangkat whatsapp nggeh” balas Zahro lagi.

Setelah itu aku tidak menanggapi lagi. Karena waktu menanyakan itu, aku berada di rumah guru yang pernah mengajariku pada saat di Madrasah Aliyah dulu. Jadi sedikit ragu untuk datang ke acara tersebut. Soalnya waktu itu, temanku bilang menginap dan pulangnya pagi, tapi waktu itu pulangnya sampai rumah pukul 11:30. Ketika lihat grup ternyata baru mulai. Dan akhirnya aku berangkat ke acara tersebut walaupun telat dan aku duduk bersama yang lainnya.

“Adakah yang tahu trilogi IPNU IPPNU?” Rekanita Elyen

“3 B rekanita. Belajar Berjuang Bertaqwa.” Jawab salah satu rekanita Neneng.

“Ada yang tahu arti dari belajar? Kalo ada yang tahu tunjuk atap ya” sahut rekanita Firoh

“Menurut saya belajar adalah menuntut ilmu. Disini tidak hanya melulu tentang belajar formal saja, tetapi harus diimbangi juga dengan belajar ilmu agama.” ucap rekanita Alfi

            “Apakah pelajar itu hanya orang-orang yang berpendidikan formal saja?" tanya rekan Santo

“Tidak rekan Santo. Menurut saya, pelajar itu yang masih dalam usia belajar dan masih mau belajar itu bisa dinamakan pelajar. Belajar tidak hanya diwajibkan bagi pelajar saja. Akan tetapi juga untuk seluruh umat Islam. Seperti dalam haditsnya, “Mencari ilmu wajib bagi semua Muslim dan Muslimat”. Lanjut kata rekanita Elyen.

“Sekarang ada yang tahu artinya berjuang? Yang tahu tunjuk atap.” Kata rekanita Firoh

“Saya, menurut saya berjuang adalah mengabdi.” Sahut salah satu rekanita yuni

“Kenapa sih harus berjuang? Ada yang tahu?” tanya rekanita Alfi

            “Karena wujud dari hasil belajar adalah penerapannya dalam kehidupan. Setelah belajar dan mengamalkan ilmunya, terutama ilmu tentang agama dan amaliyah NU mereka berkewajiban untuk berjuang melestarikannya.” jawaban dari rekanita Elyen.

“Nah yang terkahir adalah taqwa. Ada yang tahu taqwa itu apa?" tanya rekanita Alfi

“Taqwa menurut saya adalah keimanan kita kepada Allah. Untuk mewujudkan taqwa dengan sebenarnya taqwa membutuhkan ilmu. Bagaimana bisa kita bertaqwa jika tidak mengetahui caranya?” jawab rekanita Anisa

"Bagaimana kita bertaqwa dengan baik? Ada yang tahu?” tanya rekan Santo

“Langkah kita setelah belajar terus berjuang dan yang terakhir adalah taqwa. Ketika dalam proses belajar dilakukan dengan baik, mengetahui perintah-perintah Allah SWT. dan segala larangan-Nya, taqwa dapat diaplikasikan dengan sempurna. Dengan bertaqwa dan membawa nama Allah SWT dalam segala kehidupan terutama dalam organisasi akan mempermudah segala urusan kita.” Sahut penjelasan rekanita Yufita.

Jadi pelajar yang produktif adalah pelajar yang mampu membagi waktunya antara kuliah dan organisasi, walaupun untuk tugas kuliah banyak namun tetap andil dalam berorganisasi. Dia mampu membagi waktunya dengan ikhlas suka rela dan tidak menjadikan itu sebagai beban. Jadikan semua itu sebagai bentuk pengabdian kita terhadap para Ulama Aswaja dalam mempertahankan perjuangan mereka.

 

Bionarasi:

Yufita Nur Rizqoh, lahir pada tanggal 07 Agustus 2000 di Magelang. Tercatat sebagai mahasiswa di Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanaran Yogyakarta. Jejak bisa ditemukan di akun Instagram @yufitarizqoh dan akun Facebook Yufita Nur Rizqoh. Dalam hidup kamu boleh menyerah, jatuh, dan menangis, karena kelak kamu akan tahu ada saatnya untuk bangkit.

Facebook
0 Blogger

0 komentar: