Sabtu, 10 April 2021

 

RESET

Mya merupakan salah satu siswa di MTs yang ada di ibu kota, dia merupakan siswa yang taat aturan walaupun nilai akademik nya  tidak stabil namun nilai non akademik dan prilakunya selalu baik. Banyak guru suka padanya karena dia orangnya sangat sopan, selalu menolong teman yang kesusahan, menolong petugas kebersihan saat membersihkan halaman, pokoknya dia itu sangat sopan.

Namun tidak ada yang sempurna, dia merupakan salah satu korban narkotika. Cerita ini berawal dari kedua orang tuanya yang bercerai. Pastinya dampak dari peristiwa itu adalah anak maka dia sering depresi dan setres. Ditambah lagi dengan dirinya sekarang yang berada di kelas 12 menambah emosional nya karena banyak sekali tugas yang harus ia emban.

Hari itu saat pulang sekolah dia menunggu jemputan nya di halte bis depan sekolah. Saat sedang menunggu dia melihat mobil Ibunya melaju melewati nya dan berhenti di salah satu toko pinggir sekolah. Dia melihat ibunya masuk ke gag kecil yang berbeda di pinggir toko itu. Mya terus mengikuti ibunya hingga sampai ke salah satu rumah yang tampak menyeramkan namun banyak sekali orang yang ada di sana. Dia mengikuti ibunya sampai didekat rumah itu, dia bersembunyi di belakang pohon besar dan tanpa diketahui nya ada seorang laki laki berbadan besar menariknya hingga dia sampai ke dalam rumah itu.

Mya melihat ibunya yang saat ini dalam keadaan yang tidak dikatakan baik, sepertinya ibunya kini sudah dalam keadaan mabuk. Mya hanya menangis dan ibunya menatap Mya kemudian menghampiri nya dan memaksa Mya untuk menelan pil, dia tidak bodoh untuk mengetahui pil itu adalah salah satu pil narkotika.

Beberapa saat setelah menelan pil itu Mya merasa di diatas awan, dan saat ibunya mengetahui jika pil itu sudah bereaksi dia menyodorkan minuman kepada Mya dan dia langsung mengambil nya kemudian dia teguk sampai habis minuman itu.

Tertawa tiada henti dan saling melupakan masalah yang ada, sebuah kenikmatan sesaat yang akan membawa ke kehancuran.

Hari menjelang sore Mya pulang diantar oleh ibunya, dia pulang dalam keadaan yang tidak sadarkan diri. Saat itu hanya ada Bibi Ani (pembantu rumah tangga) yang Pak Supra (supir dan satpam) yang ada dirumah karena ayah Mya sedang ada di perjalanan bisnis nya dan akan pulang satu minggu setelah nya.

"Non Mya," kaget Bi Ani kemudian tatapan Bi Ani sampai ke mantan nyonya besar, dia tahu apa yang mungkin terjadi pada Mya karena dari penampilan dan juga bau nya sudah katara.

"Maaf Nyonya," Bi Ani meminta penjelasan, "kenapa Non Mya bisa seperti ini?"

"Gak usah banyak bacot cepet bawa Mya ke kamarnya berat tak ga."

"I iya Nyon," gagap Bi Ani, setelah itu dia membawa Nona besarnya itu kedalam kamarnya tak lupa dia melonggarkan sragam yang masih melekat pada remaja itu.Saat sudah selesai dia keluar dan menuju dapur berniat membuat makan malam. Saat sampai di dapur dia melihat Nyonya besarnya sedang minum tanpa berniat menganggu dia langsung menuju kulkas dan mencari bahan masakan yang akan menjadi menu makan malam.

Saat tangannya ingin memotong wortel Nyonya besarnya itu berkata membuat aktivitas nya terganggu sejenak, "jangan sampai Romy tau hal ini ingat," Bi Ani hanya mengangguk dia terlalu takut dengannya. Setelah mengatakan ancamannya dia langsung pergi dari rumah itu, setelah orang itu pergi Bi Ani bernapas lega kemudian melanjutkan acara masaknya.

Satu Minggu telah berlalu dan Mya selalu pulang dalam keadaan yang sama, melihat itu Bi Ani merasa kasian tapi apalah daya dia yang hanya orang rendah di sana.

Pagi ini adalah pagi dimana sarapan bersama Mya dan ayahnya sebab ayahnya telah kembali dari perjalanan bisnisnya kemarin malam.

"Bi Mya mana kok belum turun juga," Tanya Romy karena tidak menemukan anaknya yang biasanya sudah menunggu di meja makan.

"Sebentar saya panggilkan tuan," Bi Ani bergegas naik ke kamar Mya.

Sesampainya di kamar Mya Bi Ani melihat jika Nya sekarang pingsan didepan meja riasnya dia tampak pucat dan lesu. Tanpa sadar Bi Ani berteriak memanggil Tuan besarnya. Romy yang mendengar teriakan itu langsung bergegas naik ke kamar anaknya iti, saat dia melihat keadaan anaknya dia langsung membawa anaknya itu kerumah sakit.

Saat dirumah sakit Romy beserta Bi Ani dan juga Pak Supara menunggu di depan ruangan UGD. Setengah jam setelahnya dokter keluar dan menjelaskan keadaan Mya pada ketiga orang dewasa itu. Bi Ani meremat jarinya takut dia sudah menduga ini sedari awal. Romy tampak mengeraskan rahangnya pertanda jika dia sedang dalam amarah tapi dia tahan karena dia masih ingat ini di rumah sakit.

"Maaf tuan," pinta Bi Ani membuat atensi Romy berpaling ke arah Bi Ani.

"Apa kamu tau sesuatu Bi?" Tanya Romy curiga.

"Saya tau tuan, seminggu ini Non Mya selalu pulang dalam keadaan mabuk dan pulangnga diantar Nyonya besar," tanpa sadar Romy mengeprak kursi yang didudukinya dan langsung berdiri.

Saat itu juga tanpa diketahui keduanya jika Nya sudah sadar, dia menangis dalam diam. Sadar akan kesalahannya yang lebih mementingkan kesenangan sesaat itu, andar dia bisa kembali kemasa lalu dia tidak akan mengikuti ibunya dan berakhir seperti ini, namun andar hanyalah andai.

BIOGRAFI PENULIS

Nama   :Agis Prastik

Umur  : 16 th

Alamat: Sukoyoso,Sutopati,Kajoran,Magelang

Kelas: 11

Sekolah: SMKN 1 Magelang

Facebook
0 Blogger

0 komentar: